Liu Bei, dikenal juga sebagai Xuan De, lahir di provinsi Hebei. Leluhurnya adalah Liu Sheng, anak dari Kaisar Jing pada saat pemerintahan dinasti Han (206 BC - 24 AD). Menilik dari posisi LiuBei dalam hirarki keluarga, Liu Bei adalah kaisar terakhir dinasti Han (25 - 220) , paman dari kaisar Xian. Kemudian Liu Bei membentuk kerajaan Shu dan diabadikan sebagai pemimpin yang terbaik dan ahli strategi (220 - 280).
Siapa yang tidak kenal Liu Bei? dia adalah seorang pemimpin yang tiada ada duanya di muka bumi ini. Dia seorang pemimpin yang mampu membaca situasi sebelum maju ke medan peperangan, terkenal sabar, arif dan bijaksana. Dia mampu meredam emosi dari kedua saudara angkatnya yakni Zhang Fei dan Guan Yu, terutama Zhang Fei yang emosinya mengebu-gebu.
Bukan seorang pemimpin yang bijaksana kalau Liu Bei tidak menyayangi dan mencintai rakyatnya seperti anaknya sendiri. Liu Bei pun sangat dipuja dan dicintai rakyat, bukan hanya itu semua pasukan sangat kagum dan menghormatinya. Namanya pun terdengar sampai seantero daratan cina.
Dan diyakini, setelah beliau meninggal, beliau menuju ke surga dan menjadi dewa pelindung untuk umat manusia
Nah, pertanyaannya mengapa saya sangat menggagumi Liu Bei?
jawabannya adalah bahwa sejak kecil saya sudah tahu akan nama Liu Bei karena papa saya sering menceritakannya, kemudian saya membaca semua tentang Liu Bei dari buku serta nonton Film tentang Three Kingdoms.
saya sepertinya sangat familiar dengan Liu Bei, seakan2 saya dituntun untuk mengikuti jejaknya, itu yang saya rasakan sejak kecil hingga sekarang ini. Semua perkataan dan tindakannya selalu berusaha saya aplikasikan dalam setiap langkah hidupku, walaupun secara jujur masih jauh dari sosok seorang Liu Bei. Tapi saya tetap berusaha untuk itu.
Puji syukur, selama saya mengikuti jejak Liu Bei, saya merasa dalam hidup ini terasa menyenangkan, tidak perlu adanya konflik, hanya ada kedamaian, pimpinan arif bijaksana dan dicintai bawahan, demikian juga kesabaran bisa dibina.
Harapanku yang paling besar, ya Tuhan, jadikanlah saya seperti halnya idolaku, Liu Bei dan jauhkan segala keinginanku untuk berpaling dari segala ajaran dan kebijaksanaanya.
"Biarlah Jasad telah tiada, tapi nama baik dan harum tetap tergiang sepanjang masa"
3 comments:
gud sir...
tuh tokoh pujaan sir toh...
nice...
tgu saja yang dr kami..
mahasiswa/i mu...hahaha
sir setelah g bacanya,g lht sir ccoknya jadi pengarang puisi he2...menurut g bagus banget kita memilih seorang idola buat kita jadikan teladan yang bisa membuat kita ke arah yang lebih baik...sir udah 50%lah mirip,cuma dari kesabarannya aja yang terus diuji oleh mahasiswanya,jgn suka mrh2 sir tar tambah tua kan susah...
wkwkw ... klo sir liu bei g milih yg deket aja deh gak usah jauh2. bae yong jun aja deh. hahaha
Post a Comment